KERJA - PEKERJAAN

RUANG TAMU KOMPASIANA ORIENTASI DAN DISORIENTASI CITRA DIRI KERJA - PEKERJAAN FRAGMENTASI TAK TAHU MALU DEKADENSI MORAL GAYA HIDUP HEDONIS PACARAN dan PERTUNANGAN FUNGSI SEKS CINTA  GEJALA PENGGUNA NARKOBA CIRI ABG YANG HUB SEKS PRA-NIKAH



Hasil gambar untuk ruang tamu
 
HAKIKAT KERJA - PEKERJAAN
 
 
 “… Engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur hidupmu;” bila memahami secara positif bagian kalimat penghukuman ini, maka akan menemukan makna bahwa manusia harus bekerja untuk meneruskan hidup dan kehidupannya. Ini juga bisa bermakna bahwa, TUHAN Allah menghendaki agar manusia [sesuai kemampuannya] harus berkerja dalam hidup dan kehidupannya.

Kerja merupakan mengelola dan menata hasil ciptaan; kerja juga bermakna upaya atau usaha agar mampu meneruskan hidup dan kehidupan. Artinya, melalui kerja manusia bisa bertahan ataupun beriteraksi dengan lingkungan dan ciptaan TUHAN lainnya; sekaligus sebagai salah satu cara memuliakan TUHAN.  Kerja mempunyai aneka nilai, antara lain,

Kerja sebagai menjalankan tugas dalam dunia milik TUHAN

Hal ini berarti, segala atau semua pekerjaan dan profesi [yang baik dan benar] manusia merupakan pelaksanaan tugas dari TUHAN Allah kepadanya; Ia yang memiliki dan memberi pekerjaan, oleh sebab itu manusia harus bekerja dengan sebaik mungkin, karena sekaligus sebagai penghormatan kepada-Nya. TUHAN Allah yang memberi kemampuan kepada manusia sehingga mampu menjalankan tugas dan kerja dengan baik dan benar.

Bekerja merupakan tanggung jawab

Bekerja dapat bermakna tanggung jawab manusia kepada TUHAN, sekaligus sebagai ungkapan syukur karena anugerah TUHAN kepada manusia. Dengan itu, memunculkan kesadaran bahwa semua pekerjaan [yang baik dan benar, yang paling sesederhana pun atau mendapat upah yang kecil] meupakan pemberian dan kehendak TUHAN. Karena sebagai pemberian TUHAN, makan manusia yang bekerja, harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Pertanggungjawaban tersebut memang tidak dituntut oleh TUHAN pada sikon kekinian [ketika seseorang sementara bekerja], namun dimasa yang akan datang, disaat manusia berhadapan dengan-Nya.

Bekerja adalah panggilan

Seluruh hidup dan kehidupan manusia, termasuk kerja adalah panggilan TUHAN Allah; Ia yang memanggil dan menentukan agar manusia bekerja sesuai maksud dan tujuan-Nya. Semua orang memiliki suatu panggilan, dan dapat diwujudkan dalam pekerjaan sehari-hari yang nilainya sama dengan seorang imam. Suatu [tiap-tiap] pekerjaan memiliki keterikatan dan keterkaiatan dengan bidang-bidang lain, kepekaan terhadap sikon sosial dan ekonomi, serta tanggung jawab dan pemeliharaan lingkungan.

Bekerja adalah melayani dan pelayanan [ministry dan service]

Dalam anggapan umum, pekerjaan selalu mendapat upah atau sejumlah uang. Namun, pada kenyataannya tidak semua pekerjaan menghasilkan upah, tetapi juga kepuasan, keindahan, dan ketertiban ataupun orang lain merasa nyaman. Misalnya, seorang isteri yang bekerja di rumah, ia tidak menuntut upah dari suaminya, namun mendatangkan keindahan serta kenyamanan pada seluruh anggota keluarga. Pada konteks itu, sang ibu rumah tangga telah melakukan ministry atau melayani seluruh isi rumah. Berbeda dengan pembantu rumah tangga, ia melakukan service atau pelayanan karena ada upah yang akan didapatkannya.

Kerja dan hasil-hasil pekerjaan merupakan salah satu upaya untuk mencukupi dan memenuhi kebutuhan hidup dan sekaligus perbaikan keadaan sosial-kultural manusia.

Kerja mempunyai nilai kepuasan dan ekonomi, sehingga merupakan usaha untuk mencapai kesejahteraan serta perubahan kualitas hidup dan kehidupan. Nilai kepuasan dan ekonomi tersebut dirasakan [berdampak] pada orang yang bekerja serta institusi yang memberikan pekerjaan. Kepuasan karena mendapat upah yang layak serta sesuai tingkat pendidikan, ketrampilan dan kemampuan pekerja. Serta nilai kepuasan ekonomi yang didapat pemberi pekerjaan karena adanya keuntungan dari hasil kerja para pekerja.

Kerja [dan juga profesi] merupakan suatu tugas yang mempunyai makna, tujuan, dan nilai ganda; yaitu nilai kemanusiaan yang menyangkut sosial, ekonomi, budaya; serta nilai Ilahi. Kerja mengandung nilai kemanusiaan, karena merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya; serta melalui hasil [upah yang didapat] kerja, kehidupan dapat terus berlangsung.

Kerja mempunyai nilai Ilahi, karena merupakan tugas dan panggilan TUHAN; artinya melalui kerja manusia melaksanakan tugas dalam dunia milik TUHAN, dan pada saatnya ia harus mempertanggungjawabkan kepada-Nya.

Karena adanya nilai ganda dalam bekerja tersebut, maka hasil kerja berupa upah, jasa, dan kepuasan dapat bermanfaat untuk orang lain, misalnya, anggota keluarga, masyarakat, maupun keuntungan pada pemberi kerja. Hasil kerja bisa juga difungsikan untuk memuliakan TUHAN Allah, misalnya perpuluhan, zakat, menolong orang lain, membantu mereka yang kekurangan, ungkapan syukur, sumbangan uang kepada institusi keagamaan, dan lain sebagainya.

 

MAR & OPA JAPPY

 

 

 

13507863311514619471