MALU dan TAK TAHU MALU
- tak tahu malu sesaat - sementara,
- tak tahu malu karena gangguan medis atau penyakit fisik
- tak tahu malu karena gangguan jiwa
Tak tahu malu sementara. Biasanya terjadi karena adanya dorongan atau kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga kesampingkan rasa malu, segan, agar bisa melakukan sesuatu sesuai kebutuhan saat itu. Misalnya, seorang bawahan yang harus membawa sesuatu ke/pada bosnya (yang sementara) meeting dengan koleganya; ia segan, namun harus lakukan; ia kesampingkan semua keseganannya, sehingga berani hadir di tengah-tengah orang (yang menurutnya tak sebanding dengan dirinya). Bisa juga, anak muda yang membuang rasa malunya, untuk menyatakan cinta ke orang yang ia naksir. Rasa tak tahu malu seperti ini, cuma sesaat, dan kadang menjadi bahan lucu-lucuan, jika diingat atau diceritakan kepada yang lain. Termasuk di dalamnya tak tahu malu karena terpaksa atau dipaksa sehingga sesaat tak tahu malu.
Tak tahu malu karena gangguan medis atau penyakit fisik. Ini biasa dan biasanya terjadi pada orang yang sakit, alami kecelakaan, atau gangguan fisik lainnya. Ia tak mampu untuk mengkontrol anggota tubuh atau bagian tubuh sehingga terbuka atau terlihat umum. Mungkin saja, ia sadar dan menyadari tentang ada hal-hal dalam dirinya (yang tertutup, membuat dirinya malu, dan lain sebagainya) terbuka/terlihat, tetapi karena ada gangguan medis, maka cuma diam, menahan rasa malu.
Tak tahu malu karena gangguan jiwa. Tak tahu malu seperti ini, terjadi pada orang-orang yang sakit jiwa, gangguan jiwa akut, sinting, gila, dan sejenisnya; misalnya mereka yang jalan - lari telanjang dengan keadaan kumuh - kotor, dan lain sebagainya. Atau, bisa saja mereka yang tahu malujenis ini, terlihat sehat - segar - normal, akan tetapi jiwanya sakit atau mengalami gangguang jiwa. Orang yang seperti ini, benar-benar urat malunya sudah putus, sehingga ia berkata, bertindak, bahkan menulis sesuatu, dengan enaknya, tanpa rasa malu. Parahnya, orang-orang seperti ini, tidak tahu dan tak menyadari diri bahwa ia mengidap sakit jiwa - gangguan jiwa serta perlu di tolong. Ia berlaku layak seperti orang normal, tetapi akibat dari kata-kata, tulisan, tindakannya, orang lain langsung bisa menilai bahwa sumbernya adalah orang yang sakit jiwa.
Nah, perilaku tak tahu malu itu, merambah dan ada pada banyak orang; ada pada anggota parlemen - jajaran/aparat pemerintah yang korup, tokoh agama, anak-anak sampai dewasa, maling, pelanggar ham, dan seterusnya.
Mereka-mereka ini, termasuk manusia normal, atau setengah normal (!?), yang mengidap gangguan rohani dan penyakit jiwa, yang syaraf malunya sudah putus. Akibatnya, melakukan - berbuat banyak hal yang memalukan namun tak merasa malu. Mereka bukan saja tak ada rasa malu atau tak tahu malu, namun sekaligus mengidap sakit jiwa, dan cenderung gila (cepat atau lambat akan gila, dan lari-lari telanjang di jalan).
Sungguh Tragis