GEJALA PENGGUNA NARKOBA
Mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang tidak utuh atau lengkap.
Kehidupan keluarga yang kurang religius, hubungan antar keluarga tidak akrab, perceraian orang tua; orang tua tunggal.
Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan destruktif.
Perasaan rendah diri, Low self-esteem.
Gagal mengaktualisasi diri; kemampuan aktualisasi diri yang rendah, dengan ciri: cepat bosan, tidak sabar, murung, merasa tertekan dan tidak sanggup, merasa selalu gagal berfungsi dalam kehidupan setiap hari, alienasi sosial, kuper, dan lain lain.
Suka mencari sensasi, dan melakukan hal-hal yang mengandung resiko bahaya, [untuk menutupi kekurangan dirinya], ingin tampil beda.
Suka dan selalu melakukan protes sosial kepada orang dewasa dan institusi yang mengikatnya [keluarga, sekolah, tempat kerja, lembaga keagamaan, dst].
Kurangnya motivasi untuk mencapai keberhasilan akademis -prestasi belajar rendah-; jarang -bahkan tidak mau- mengikuti kegiatan olahraga.
Cenderung mengalami gangguan jiwa -ringan sampai berat- misalnya cemas-obsesi-takut yang berlebihan, apatis, menarik diri dari pergaulan, depresi, dll.
Ada gejala retardasi mental, hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Mengalami -atau pernah mengalami- kekerasan dan penyimpangan seksual, misalnya korban paedophilia, pemerkosaan dari kaum homo seksual ataupun lesbian; mengalami pengalaman seksual belum pada waktunya [ seks pra-nikah ],
Lingkungan pergaulan sosial buruk, bergaul dengan sesamanya yang putus sekolah, suka mencuri, sering berbohong, agresif, produk broken home, pendidikan rendah, kaum marginal yang tertekan.
Pengaruh anggota keluarga -dan peer group- yang peminum serta pemakai, perokok pada usia muda.
Lari dari realitas kehidupan; misalnya akibat perilaku orang tua di rumah; tidak sanggup memenuhi tuntutan orang tua; kemiskinan; kekayaan; membalas dendam terhadap perlakuan orang tua; niat mempermalukan orang tua karena keinginannya tidak dituruti;.
Mengalami penolakkan dari lingkungan sosial dan keluarga, misalnya ayah atau ibu tiri, klub olahraga, dll
TAHAPAN ABG - REMAJA PENGGUNA NARKOBA
- Tahap Eksperimen/coba-coba [Experimental Stage] Motif utama, rasa ingin tahu dan mengambil resiko. Frekuensi pemakaian kadang-kadang atau hanya ketika berada dalam peer group, dalam rangka pergaulan, supaya tidak dianggap ketinggalan zaman, kampungan, kuno, dan lain lain
- Tahap Sosial [Social Stage]. Motif utama, agar diterima dalam kelompok, diangggap sudah dewasa, solidaritas kelompok. Frekuensi pemakaian semakin sering dan terus berulang. Langsung memakai ketika mengalami masalah di rumah dan sekolah, misalnya dimarahi / dihukum dengan orang tua, guru, ribut kakak, pacar, tunangan, dan lain lain
- Tahap Instrumetal [Instrumental Stage]. Telah mendapat-menemukan rasa menyenangkan ketika memakai; dapat menyelesaikan dan lari dari masalah serta kemelut yang di hadapi. Memilih bagi diri sendiri bahwa narkoba adalah jalan terbaik baginya. Dorongan untuk memakai bukan lagi karena peer group tetapi keinginan serta kemauan diri sendiri, [ ada yang dengan penuh kesadaran memakai narkoba ]
- Pemakaian Hedonistik. Untuk mendapatkan atau memperoleh kesenangan, high, fly, kemampuan ekstra, berani, dan lain lain
- Pemakaian Intensif. Untuk mampu mempengaruhi emosi, misalnya: amarah, cemas, malu, rasa bersalah, kesepian, penyesalan, melupakan masalah,
Tahap Pembiasaan [Habitual Stage]. Sudah mencapai ketergantungan-kecanduan. Sudah menjadi gaya hidup-pilihan hidup. Bahkan -tanpa rasa malu- berani tampil diri sebagai pemakai dan pengedar
GEJALA UMUM
Menjauhkan diri dari kegiatan spiritual atau keagamaan
Pupil mata mengecil atau melebar
Euforia, rasa gembira tanpa sebab dan aneh atau sebaliknya disforia
Lemah atau tidak bertenaga, lesu (retardasi motorik)
Sering mengantuk, dan tidur tidak pada tempatnya, bicara cadel
Gangguan pemusatan perhatian (konsentrasi), daya Ingat menurun
Tingkah laku meladatif: ketakutan, kecurigaan (paranoid)
Gangguan realitas, fungsi sosial
GEJALA BILA TIDAK MEMAKAI
Keluar air mata [lakramasi], cairan hidung [rhinorea]
Pupil mata melebar [dilatasi pupil], keringat berlebihan
Sering mual, mutah, diare
Bulu rambut [kuduk] berdiri [piloerksi]
Mulut menguap, tekanan darah naik, jantung berdebar-debar, demam, sukar tidur
Nyeri dan kejang otot serta tulang-belulang
Mudah marah, emosional dan agresif
TANDA-TANDA DI RUMAH
Semakin jarang ikut kegiatan keluarga
Berubah teman atau mempunyai teman baru yang pemakai; dan berpengaruh negatif, tidak mau memperkenalkan teman tersebut kepada anggota keluarga;
Ditinggalkan teman-teman lama yang baik
Sering pergi hingga malam, atau menginap di rumah teman
Malas mengurus diri, atau tidak peduli kebersihan diri, jarang mandi, sikat gigi, pakaian lusuh,
Mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah
Lebih sering dihukum atau dimarahi; bila dimarahi, akan menjadi-jadi dengan menunjukkan sikap membangkang,
bila ditanya, bersikap defensif dan penuh kebencian
Tidak ragu berbicara kasar, menunjukkan sikap tidak pedulian
Selalu kehabisan uang; selalu meminta kebebasan yang lebih
Barang-barang berharga di rumah banyak hilang karena dijual
Waktu di rumah sering dihabiskan di kamar ataupun kamar mandi,menarik diri dari kegiatan keluarga, mengunci diri di kamar, tidak mengizinkan orang tua masuk kamarnya, dalam kamar:ada obat-obatan; kertas timah; bau-bauan yang tidak umum; jarum suntik;lilin; pewangi ruangan
Memasang musik keras-keras tanpa peduli kepada orang lain, gaya musiknya berubah ke aliran keras. Sering pusing, batuk-batuk, pilek yang berkepanjangan. Sering berkelahi, terlibat kecelakaan dan lain-lain. Sering makan permen karet, mentol untuk menghilangkan bau mulut. Sering memakai kaca mata gelap. Sering membawa obat tetes mata. Sering ingkar janji dengan alasan lupa, dan lain-lain
TANDA-TANDA DI SEKOLAH
Motivasi sekolah dan prestasi menurun,
Malas berangkat ke sekolah, membuat pekerjaan rumah
Sering membolos, keluar kelas, bosan, dan tidak memperhatikan guru
Meninggalkan hobi-hobinya
Mengeluh karena orang-orang dirumah (keluarga) tidak memberikan dirinya kebebasan, atau menganggap mereka terlalu menegakkan kedisiplinan
Mulai sering dan selalu berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah
Meninggalkan dan ditinggalkan teman-teman yang baik
Sering meminjam uang pada teman
Mudah tersinggung